Monday, August 3, 2020

Pertama di Indonesia, Pertamina Gunakan Gas sebagai Bahan Bakar Kapal

PT Pertamina Trans Continental adalah anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), yang beroperasi di industri maritim, yang mengubah pekerjaan bahan bakar laut.

Penggunaan kontainer bahan bakar DDF ditandai oleh kerjasama sinergis antara dua anak perusahaan PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan PT Pertamina Trans Continental.

Melalui konferensi video, PTK dan PHM menandatangani nota kesepahaman untuk mengimplementasikan konversi kontainer bahan bakar HSD menjadi diesel bahan bakar ganda (DDF), yaitu diesel berkecepatan tinggi (HSD) dan bahan bakar gas alam cair (LNG).

"Baik BUMN maupun Swasta telah melakukan segala upaya untuk mengambil langkah-langkah efisiensi di berbagai bidang, dengan situasi wabah COVID-19, mempromosikan kondisi ekonomi nasional dan global," kata PT Pak Nepos, direktur MT Pakpahan. 7/2020).

“Dengan semangat Sinergi AP Pertamina dan kesadaran bahwa hal itu memberikan nilai tambah bagi perusahaan, kami memiliki kesempatan untuk mengambil keuntungan dari perkembangan teknologi untuk secara simultan meningkatkan kinerja operasional, efisiensi dan optimalisasi produk bahan bakar dalam negeri. Pertamax

Sejalan dengan Program Pemerintah

Penggantian HSD LNG konsisten dengan program pemerintah yang digariskan dalam Keputusan No. 1 Menteri Energi dan Sumber Daya. Tentang Keselamatan Energi dan Penggunaan Satuan Tugas 128 K / 70 / MEM / 2020, di antaranya Anda perlu menyiapkan langkah untuk mengubah penggunaan bahan bakar diesel menjadi gas.

Kolaborasi ini jelas akan menguntungkan kedua belah pihak, dan pihak PHM akan mencapai 60% dengan penggunaan HSD yang lebih sedikit. Itu juga menggunakan LNG yang relatif murah dan ramah lingkungan. Harga pertamina dex

Khusus untuk CAR, kerja sama ini memiliki keuntungan pemupukan kapal milik PTK di PHM dengan kontrak jangka panjang dengan harga sewa yang relatif rendah.

Dengan demikian, bahkan ada beberapa kapal yang akan menggantikan kapal yang menggunakan bahan bakar konvensional (HSD) yang masih bekerja di ruang kerja PHM.

Berbagai Upaya Pertamina EP Jaga Ketahanan Energi Nasional di Tengah Pandemik Covid-19

PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero), bertujuan untuk mencapai target produksinya dan meningkatkan cadangan minyak untuk menjaga wabah Covid-19 yang rendah dan keamanan energi nasional di antara harga minyak dunia.

Pertamina EP, yang memasuki periode kedua tahun 2020, berhasil meningkatkan produksi minyak dan gas dengan Program Intervensi Sumur SKW-21. Pertamina EP Varlik 4 Lapangan Sukowati di Jawa Timur Kabupaten No Lego Sekunder dan pengeboran baru di sumur SBJ-343 Pertamina EP Varlik 5 Lapangan Sangasanga Kalimantan Timur, Kabupaten Kuta Kartanegara.

Pertamina EP juga digunakan untuk menambah cadangan minyak dan gas akibat kegiatan eksplorasi di Kabupaten Indasayu, Jawa Barat dan Sumur Wolai (WOL) -002 di Akasia Prima (AKP) -001 di Wilayah Jawa Barat, Sulawesi Tengah. Keberhasilan.

Produksi minyak berhasil ditambahkan menjadi 2.200 barel per hari (BOPD) melalui program intermediasi sumur di sumur SKW-21, yang merupakan area kerja Lapangan Pertamina Pertamina Varlik 4 Sukowati.

"SKW-21 melampaui target harian yang diunggah ke Lapangan Sukowati dengan menambahkan total produksi menjadi 92121 BOPD pada 21 Juli 2020."

Lapangan Sukowati, salah satu tulang punggung Pertamina EP Asset 4, menyumbang 60% dari total produksi minyak Pertamina EP Asset 4, dan salah satu upaya Lapangan Sukowati untuk mencapai tujuan produksinya adalah dengan melakukan kegiatan layanan yang dikelola dengan baik.

Selain itu, produksi SBJ-343 Pertamina EP Asset 5 381 BOPD ditambahkan dari sumur Lapangan Sangasanga dan operasi pengeboran baru berhasil dilakukan.

Sumur SBJ-343, yang diculik pada 17 Juni 2020, akan menambah produksi minyak ke Lapangan Pertamina EP Sangasanga, yang kini telah mencapai gas 5.672 BOPD dan 2.612 MMSCFD.

No comments:

Post a Comment